Malam ini
terasa gelap.lebih gelap dari malam-malam sebelumnya. Aku tak akan melihat lagi
senyuman manis Rima.tak kan pernah lagi melihat tangisannya.tak kan pernah lagi
merangkul tubuhnya,dan takkan lagi menggenggam tangannya.
Aku harus pergi meninggalkannya.aku harus melaksanakan tugasku sebagai anak yang harus mencari nafkah untuk kedua orang tuaku dan ketiga adikku.orangtuaku tak bisa lagi bekerja sedemikian keras,karena fisik mereka yang telah tua.ayahku 63 tahun dan ibuku 57 tahun.dan kedua adikku masih kelas 3 sd.mereka belum bisa bekerja karena mereka harus menuntut ilmu sedalam samudra dan seluas lautan.dan akulah yang bertanggung jawab tuk menghidupi mereka semua.
Aku harus pergi meninggalkannya.aku harus melaksanakan tugasku sebagai anak yang harus mencari nafkah untuk kedua orang tuaku dan ketiga adikku.orangtuaku tak bisa lagi bekerja sedemikian keras,karena fisik mereka yang telah tua.ayahku 63 tahun dan ibuku 57 tahun.dan kedua adikku masih kelas 3 sd.mereka belum bisa bekerja karena mereka harus menuntut ilmu sedalam samudra dan seluas lautan.dan akulah yang bertanggung jawab tuk menghidupi mereka semua.
Aku terus meliihat pakaian yang
akan aku bawa besok.aku akan pergi ke Jakarta,kemudian ke semarang naik
bus.begitu cepat waktu terasa,sampai-sampai aku harus meniggalkan keluargaku
dan tentunya kekasihku yang amat aku cintai yaaitu Rima.Terasa berat hatiku tuk
jauh darinya.aku berdoa dalam hati Ya
Allah,kenapa engkau harus memisahkan kami…kenapa…kenapa….???
Triing…tringgg….handphone ku bordering,itu
pertanda bahwa ada orang yang menelpon,dan ternya ta dari Rima.aku langsung
mengangkatnya
“assalamualaikum
bang…”salamnya halus
“waalaikum
salam dek…”jawabku haru
“bang,apa
pakaian abang sudah siap untuk ke Jakarta besok”
“u..udah
dek..”
“lho..kok
abang nangis sih.setau ku abang Onal dak pernah nangis.”
Aku
langsung menutup telponku.aku langsung menangis bak anak kecil yang tertinggal
di pasar.aku sangat sulit tuk meninggalkannya jauh-jauh.hatiku telah terikat
dengan hatinya.
Aku
mengambil HP ku dan mengirimkannya sms,aku takut dia berfikir kalo aku sudah
tak sayang lagi.Dek,maaf kalo tadi abang
langsung menutup bicara.abang tak bisa mmenahan tangisan abang.abang sangat
sulit meninggalkan ade’.abang sangat mencintai ade’.setelah menulis sms itu
aku langsung memencet tombol OK.aku berharap,ia tak tersinggung.beberapa menit
kemudian,dia membalas sms ku.’Abang,aku
tahu abang sulit meninggalkan ade’ ,tapi…waktu telah memisahkan kita.abang tak
boleh begitu.Ade’ merasa senang kalo abang berhasil,apalagi abang jadi orang
terkenal.jujur,Ade’ juga merasa kesepian kalo abang tak ada.Ade’ merasa menjadi
orang yang paling sedih di dunia ini.bang,abang harus merantau..yah..sms ade’
kalo udah mau berangkat.
Kata-kata Rima terngiang-ngiang
di benakku.Aku harus tegar untukk itu.demi Rima,aku haru merantau.kemudian,aku
melipat seluruh pakaian ku dan segera tidur.
Pagi
ini sungguh terasa bengis.aku bersiap-siap ke bandara untuk berangkat ke
Jakarta.pesawat yang ku tumpangi akan landing pukul 8.30 dan take off pukul
9.10 .masih ada 1 jam untuk bertemu dengan Rima.namun,itu semua tak dapat
terwujud.hari ini Rima haru ke kampusnya untuk melaksanakan ujian skripsi.
“Onal,apa
kau sudah siap nak..? “ujar ibuku.
“udah
ma….kita berangkat aja sekarang,takut Onal terlambat.”
“ya
udah..kalo gitu ayo.. ,tapi salam dulu ma ayah,ayah tak bisa mengantarmu ke
bandara.”
“iya
maa…….”
Aku
jalan menuju ayahku yang telah terkulai lemas di atas ranjang.
“Yah…Onal
pergi dulu ya’ “
“i..i..ya..nn.nnak…ayah….a.kan..selalu
merindukan..mu.,,nak”ujar ayahku yang gagu karena stroke ringan yang di
deritanya.aku menciumnya dan berangkat ke bandara.Adikku dan ibuku yang
mengantarku ke bandara
Sesampaiku
di bandara,aku menuju pintu masuk bandara.maklum orang desa,jadi aku tak tahu
kalo di bandara pengantar dak boleh masuk ke dalam.sempat terjadi cek-cok
antara aku dan petugas bandara.terpaksa,hanya sampai di sini perjumpaanku
dengan ibu dan adik-adikku,karena pesawat sebentar lagi akan take off.
“ma..onal
pergi dulu ya…”
“iya
nak..hati-hati,sesampaimu di sana cari masjid dan sholat 2 rakaat.supaya
perantauanmu akan terus dilindungi oleh Allah”nasihat ibuku padaku.
“iya
ma..”
“oyan..iyan….salim
kakakmu,dia sudah mau pergi”pinta ibuku kepada kedua adikku
Oyan
dan Iyan menyalami tanganku dan merangkul ku.
“ma..Onal
pergi dulu yah..”
“iya
nak..!!!”
Aku
merangkul Ibuku dan menciumi jidatnya.Aku masuk ke bandara dan terus
melambaikan tanganku kepada mereka.mereka langsung hilang dari hadapanku.’Bang
Onal….bang,,,,’terdengar suara yang sepertinya aku kenal.suara yang selalu aku
rindukan,suara yang terus terngiang-ngiang di benakku,tapi…siapa..??? .aku
membalikkan badan dan ternyata Rima.dialah orang yang selalu mencintaiku
setulus hati,orang yang selalu aku rindukan selamanya.aku langsung memeluknya
dengan penuh rasa cinta yang menggelora di dada.
"bang,udah
mau berangkat ya ? “
“Iya
dek…”
“semoga
sukses yah bang.ade’ akan selalu merindukan abang setiap waktu.”
“makasih
dek”
Aku
kembali memeluknya.diberitahukan kepada
seluruh penumpang pesawat (sensor) dengan nomor penerbangan WW1234BC tujuan
Jakarta,segera masuk ke ruang tunggu,terima kasih.
“dek,itu panggilan abang,abang mau masuk dulu yah”
“iya
bang.. ,pokoknya abang jangan pulang kalo belum berhasil,okey!! “
“oke
dek,dan ingat,ade’ harus berjanji,kalo ade’ akan setia ma abang”
“iya…udah,sono
masuk”
Aku
bergegas masuk ke dalam bandara.aku melambaikan kembali tangan ku persis
seperti aku melambaikan tangan kepada keluargaku tadi.
*********
Setibaku di
ruang tunggu,aku takjub melihat begitu ramai orang di sini.pesawat terbang lalu
lalang bak capung yang sedang terbang.aku seperti orang yang baru pertama kali
liat pesawat.namun,aku tak bisa berhenti memikirkan Rima.hanya Rima,Rima,dan
Rima yang ada di otakku.aku tak pernah memikirkan kedua orang tuaku.sama sekali
tidak.padahal,tujuan ku merantau hanya untuk kedua orang tuaku dan kedua adikku.aku melihat seorang
perempuan duduk sendirian.aku piker dia Rima,tapi ternyata salah orang.aku malu
sendiri.
Akhirnya
pesawat yang akan ku tumpangi telah tiba.pesawat itu sangat gagah.moncongnya
besar bagaikan moncong ikan lumba-lumba.aku mulai beranjak dari tempat duduk
dan pergi ke pesawat melalui belalai.aku di nomor seat 8A.aku mencari tempat
dudukku.aku tampak bingung,sangat bingung.sang pramugari langsung menuntun ku
ke seat 8A.aku duduk dekat jendela.sungguh mengasyikkan,karena aku dapat
melihat pulau Sulawesi dari udara.aku memakai sabuk pengaman dan duduk dengan
tenang.
Sekitar 5
menit lagi pesawat akan lepas landas.dengan pelan pesawat mundur dari parkiran
dibantu dengan mobil kecil.pesawat melaju pelan menuju ke run way.dimohon kepada para penumpang,agar memakai
sabuk pengaman.
“bismillahirrahmanirrahim”ucapku dalam hati
sambil mengusap muka
************
Sungguh
lega perasaanku sekarang.aku telah tiba di tujuan perantauanku.aku mengambil
bus jurusan krawang.setibaku di sana,aku mencari massjid untuk sholat 2 rakaat
sesuai amanah ibuku.”Allahu akbar”
takbirku dalam hati.”assalamualaikum
warahmatullah”.
Akju
poun melanjutkan perjalananku menuju tempat kos-kosan di Jakarta timur.aku
mendapatkan tempat kos yang cukup murah.hanya 200.000/bulan.kamarnya pun cukup
luas.cocoklah untukku.aku merapikan seluruh pakaianku dan menyimpannya di
lemari.namun,kehadiranku di Jakarta kurang menyenagkan.aku tak tahu ap itu,aku
mencoba tuk menenangkan diri,namun aku tak bisa.”tok..tok..tok..”aku tersentak begitu ada ketukan dari pintu.mungkin
itu yang punya kos-kosan ku.aku menuju ke pintu dan….
“lho…ade’”
“abang….rupanya
abang di sini…”
“kok
kamu tahu kalo abang di sini.???”Tanya ku heran.serasa aku tak percaya.
“kekuatan
cinta bang yang mengantarku ke sini.”
Akhirnya
aku dan rima masuk ke dalam.herannya,dia tak membawa koper besar.hanya tas
ransel yang berukuran sedang.biarlah,yang penting aku dah tak kesepian
lagi.inikah yang di namakan cinta sejati..? , aku tak tahu.hanya hati yang
paling dalam yang mengetahuinya.
Telah
seminggu aku dan rima di Jakarta.aku merasa sangat bahagia.kami sering
becandaan,ngobrol-ngobrol,tawa bersama,pokoknya every thing gonna be okey lah.aku tak pernah mengingat orang tuaku
sama sekali.melihat fotonya pun dak pernah.hanya Rima yang selalu di
benakku.walaupun aku serumah.kehadirannya membuatku betah di Jakarta.walaupun
aku saangat cinta tanah kelahiranku.
Siangpun
berganti malam.rencananya aku dan Rima akan ke supermarket dekat rumah.aku
segera mengganti pakaian dan langsung berangkat.Rima pun telah siap.jarak
kos-kosan ku dengan supermarket sungguh dekat.hanya 500 M.kammi berjalan kaki
menuju ke sana.Di dalam perjalanan,kami ngobrol-ngobrol biar tidak jenuh.lama
kami cerita,akhirnya kami sampai ke tujuan.
“dek..kamu
mau beli apa..???”
“terserah
deh,makanan juga boleh”
Kemudian
aku mencari makanan ringan untuk sang pujaan hati.aku membeli beberapa makanan
dan langsung pulang ke kos.sampai saat ini,aku tak pernah merasa
boring.walaupun pekerjaan ku menumpuk.
Sesampaiku
di kos,aku menyalakan TV dan mencari film.aku duduk di depan tv bersama rima.
“bang…mau
makan martabak ngga’??
“boleh…yuk
pergi”
“biar
ade’ aja bang sendiri…gak papa kok”
“ah
jangan…ade’ kan baru seminggu di sini.
“gak
apa apa kok bang.abang nonton aja,biar ade’ beli martabak.yah”
“ok.”
Ia
pun pergi meninggalkan kos untuk membeli maartabak.rasa cemas dan khawatir menggeluti
fikiranku,aku takut kalo terjadi apa-apa sama Rima.ya allah,lindungilah
dia.sejam berlalu.aku sangat khawatir.karena sudah sejam dia belum pulang.aku
menelfonnya,namun tak aktif.berkali-kali aku menelponnya namun tak ada
jawaban.aku kelua dari kos,dan aku melihat ada bungkusan martabak di kantong
itu.aku sangat menyesal karena telah membiarkan Rima jalan sendiri.aku sangat
menyesal,sungguh sangat menyesal.aku tak tahu harus berbuat apa lagi.aku pun
masuk ke kamar dan tidur.
Sudah
berbulan-bulan Rima tak kunjung pulang.aku seperti orang yang sangat bodoh di
muka bumi ini.seperti orang yang tak berguna.sungguh aku sangat menyesal.aku
mengambil fotonya.aku menciumi fotonya yang masih aku simpan.bang…jangan khawatir,aku selalu ada di sisi
abangI.foto itu berkata padaku.aku sangat kaget,barru kali ini aku
berbicara dengan foto.”kringgggg”hpku bunyi.ada sms masuk.aku melihat di
monitornya,dan ternyata yang mengirimkan sms itu rima.bang….minggu depan ade’ mau ke Jakarta.ade’ mau bertemu dengan
abnag.sudah sangat rindu.hah,kenapa dia mengirim pessan begini
padaku.bukannya di sudah lam tinggal bersamaku dan menghilang entah
kemana.terus,siapa yang selama ini aku panggil ade’?.siapa yang sering aku ajak
ngobrol?,siapa yang sering aku membelainya dengan penuh kasih sayang?.apakh ini
hanya imajinasiku saja,atau bagaimana.sungguh,aku seperti orang gila.
“ade,maafkan
abang yahh….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar