Entri Populer

Agustus 19, 2012

apakah yang terjadi ??


Malam ini terasa gelap.lebih gelap dari malam-malam sebelumnya. Aku tak akan melihat lagi senyuman manis Rima.tak kan pernah lagi melihat tangisannya.tak kan pernah lagi merangkul tubuhnya,dan takkan lagi menggenggam tangannya.
Aku harus pergi meninggalkannya.aku harus melaksanakan tugasku sebagai anak yang harus mencari nafkah untuk kedua orang tuaku dan ketiga adikku.orangtuaku tak bisa lagi bekerja sedemikian keras,karena fisik mereka yang telah tua.ayahku 63 tahun dan ibuku 57 tahun.dan kedua adikku masih kelas 3 sd.mereka belum bisa bekerja karena mereka harus menuntut ilmu sedalam samudra dan seluas lautan.dan akulah yang bertanggung jawab tuk menghidupi mereka semua.
             Aku terus meliihat pakaian yang akan aku bawa besok.aku akan pergi ke Jakarta,kemudian ke semarang naik bus.begitu cepat waktu terasa,sampai-sampai aku harus meniggalkan keluargaku dan tentunya kekasihku yang amat aku cintai yaaitu Rima.Terasa berat hatiku tuk jauh darinya.aku berdoa dalam hati Ya Allah,kenapa engkau harus memisahkan kami…kenapa…kenapa….???
              Triing…tringgg….handphone ku bordering,itu pertanda bahwa ada orang yang menelpon,dan ternya ta dari Rima.aku langsung mengangkatnya
                   “assalamualaikum bang…”salamnya halus
                   “waalaikum salam dek…”jawabku haru
                   “bang,apa pakaian abang sudah siap untuk ke Jakarta besok”
                   “u..udah dek..”
                   “lho..kok abang nangis sih.setau ku abang Onal dak pernah nangis.”
             Aku langsung menutup telponku.aku langsung menangis bak anak kecil yang tertinggal di pasar.aku sangat sulit tuk meninggalkannya jauh-jauh.hatiku telah terikat dengan hatinya.
             Aku mengambil HP ku dan mengirimkannya sms,aku takut dia berfikir kalo aku sudah tak sayang lagi.Dek,maaf kalo tadi abang langsung menutup bicara.abang tak bisa mmenahan tangisan abang.abang sangat sulit meninggalkan ade’.abang sangat mencintai ade’.setelah menulis sms itu aku langsung memencet tombol OK.aku berharap,ia tak tersinggung.beberapa menit kemudian,dia membalas sms ku.’Abang,aku tahu abang sulit meninggalkan ade’ ,tapi…waktu telah memisahkan kita.abang tak boleh begitu.Ade’ merasa senang kalo abang berhasil,apalagi abang jadi orang terkenal.jujur,Ade’ juga merasa kesepian kalo abang tak ada.Ade’ merasa menjadi orang yang paling sedih di dunia ini.bang,abang harus merantau..yah..sms ade’ kalo udah mau berangkat.
             Kata-kata Rima terngiang-ngiang di benakku.Aku harus tegar untukk itu.demi Rima,aku haru merantau.kemudian,aku melipat seluruh pakaian ku dan segera tidur.
             Pagi ini sungguh terasa bengis.aku bersiap-siap ke bandara untuk berangkat ke Jakarta.pesawat yang ku tumpangi akan landing pukul 8.30 dan take off pukul 9.10 .masih ada 1 jam untuk bertemu dengan Rima.namun,itu semua tak dapat terwujud.hari ini Rima haru ke kampusnya untuk melaksanakan ujian skripsi.
                   “Onal,apa kau sudah siap nak..? “ujar ibuku.
                   “udah ma….kita berangkat aja sekarang,takut Onal terlambat.”
                   “ya udah..kalo gitu ayo.. ,tapi salam dulu ma ayah,ayah tak bisa mengantarmu ke bandara.”
                   “iya maa…….”
             Aku jalan menuju ayahku yang telah terkulai lemas di atas ranjang.
                   “Yah…Onal pergi dulu ya’ “
                   “i..i..ya..nn.nnak…ayah….a.kan..selalu merindukan..mu.,,nak”ujar ayahku yang gagu karena stroke ringan yang di deritanya.aku menciumnya dan berangkat ke bandara.Adikku dan ibuku yang mengantarku ke bandara
             Sesampaiku di bandara,aku menuju pintu masuk bandara.maklum orang desa,jadi aku tak tahu kalo di bandara pengantar dak boleh masuk ke dalam.sempat terjadi cek-cok antara aku dan petugas bandara.terpaksa,hanya sampai di sini perjumpaanku dengan ibu dan adik-adikku,karena pesawat sebentar lagi akan take off.
                   “ma..onal pergi dulu ya…”
                   “iya nak..hati-hati,sesampaimu di sana cari masjid dan sholat 2 rakaat.supaya perantauanmu akan terus dilindungi oleh Allah”nasihat ibuku padaku.
                   “iya ma..”
                   “oyan..iyan….salim kakakmu,dia sudah mau pergi”pinta ibuku kepada kedua adikku
             Oyan dan Iyan menyalami tanganku dan merangkul ku.
                   “ma..Onal pergi dulu yah..”
                   “iya nak..!!!”
             Aku merangkul Ibuku dan menciumi jidatnya.Aku masuk ke bandara dan terus melambaikan tanganku kepada mereka.mereka langsung hilang dari hadapanku.’Bang Onal….bang,,,,’terdengar suara yang sepertinya aku kenal.suara yang selalu aku rindukan,suara yang terus terngiang-ngiang di benakku,tapi…siapa..??? .aku membalikkan badan dan ternyata Rima.dialah orang yang selalu mencintaiku setulus hati,orang yang selalu aku rindukan selamanya.aku langsung memeluknya dengan penuh rasa cinta yang menggelora di dada.
                   "bang,udah mau berangkat ya ? “
                   “Iya dek…”
                   “semoga sukses yah bang.ade’ akan selalu merindukan abang setiap waktu.” 
                   “makasih dek”
             Aku kembali memeluknya.diberitahukan kepada seluruh penumpang pesawat (sensor) dengan nomor penerbangan WW1234BC tujuan Jakarta,segera masuk ke ruang tunggu,terima kasih.
                   “dek,itu panggilan abang,abang mau masuk dulu yah”
                   “iya bang.. ,pokoknya abang jangan pulang kalo belum berhasil,okey!! “
                   “oke dek,dan ingat,ade’ harus berjanji,kalo ade’ akan setia ma abang”
                   “iya…udah,sono masuk”
             Aku bergegas masuk ke dalam bandara.aku melambaikan kembali tangan ku persis seperti aku melambaikan tangan kepada keluargaku tadi.
*********
             Setibaku di ruang tunggu,aku takjub melihat begitu ramai orang di sini.pesawat terbang lalu lalang bak capung yang sedang terbang.aku seperti orang yang baru pertama kali liat pesawat.namun,aku tak bisa berhenti memikirkan Rima.hanya Rima,Rima,dan Rima yang ada di otakku.aku tak pernah memikirkan kedua orang tuaku.sama sekali tidak.padahal,tujuan ku merantau hanya untuk kedua orang  tuaku dan kedua adikku.aku melihat seorang perempuan duduk sendirian.aku piker dia Rima,tapi ternyata salah orang.aku malu sendiri.
             Akhirnya pesawat yang akan ku tumpangi telah tiba.pesawat itu sangat gagah.moncongnya besar bagaikan moncong ikan lumba-lumba.aku mulai beranjak dari tempat duduk dan pergi ke pesawat melalui belalai.aku di nomor seat 8A.aku mencari tempat dudukku.aku tampak bingung,sangat bingung.sang pramugari langsung menuntun ku ke seat 8A.aku duduk dekat jendela.sungguh mengasyikkan,karena aku dapat melihat pulau Sulawesi dari udara.aku memakai sabuk pengaman dan duduk dengan tenang.
             Sekitar 5 menit lagi pesawat akan lepas landas.dengan pelan pesawat mundur dari parkiran dibantu dengan mobil kecil.pesawat melaju pelan menuju ke run way.dimohon kepada para penumpang,agar memakai sabuk pengaman.
                   “bismillahirrahmanirrahim”ucapku dalam hati sambil mengusap muka
************

             Sungguh lega perasaanku sekarang.aku telah tiba di tujuan perantauanku.aku mengambil bus jurusan krawang.setibaku di sana,aku mencari massjid untuk sholat 2 rakaat sesuai amanah ibuku.”Allahu akbar” takbirku dalam hati.”assalamualaikum warahmatullah”.
                   Akju poun melanjutkan perjalananku menuju tempat kos-kosan di Jakarta timur.aku mendapatkan tempat kos yang cukup murah.hanya 200.000/bulan.kamarnya pun cukup luas.cocoklah untukku.aku merapikan seluruh pakaianku dan menyimpannya di lemari.namun,kehadiranku di Jakarta kurang menyenagkan.aku tak tahu ap itu,aku mencoba tuk menenangkan diri,namun aku tak bisa.”tok..tok..tok..”aku tersentak begitu ada ketukan dari pintu.mungkin itu yang punya kos-kosan ku.aku menuju ke pintu dan….
                   “lho…ade’”
                   “abang….rupanya abang di sini…”
                   “kok kamu tahu kalo abang di sini.???”Tanya ku heran.serasa aku tak percaya.
                   “kekuatan cinta bang yang mengantarku ke sini.”
             Akhirnya aku dan rima masuk ke dalam.herannya,dia tak membawa koper besar.hanya tas ransel yang berukuran sedang.biarlah,yang penting aku dah tak kesepian lagi.inikah yang di namakan cinta sejati..? , aku tak tahu.hanya hati yang paling dalam yang mengetahuinya.
             Telah seminggu aku dan rima di Jakarta.aku merasa sangat bahagia.kami sering becandaan,ngobrol-ngobrol,tawa bersama,pokoknya every thing gonna be okey lah.aku tak pernah mengingat orang tuaku sama sekali.melihat fotonya pun dak pernah.hanya Rima yang selalu di benakku.walaupun aku serumah.kehadirannya membuatku betah di Jakarta.walaupun aku saangat cinta tanah kelahiranku.
             Siangpun berganti malam.rencananya aku dan Rima akan ke supermarket dekat rumah.aku segera mengganti pakaian dan langsung berangkat.Rima pun telah siap.jarak kos-kosan ku dengan supermarket sungguh dekat.hanya 500 M.kammi berjalan kaki menuju ke sana.Di dalam perjalanan,kami ngobrol-ngobrol biar tidak jenuh.lama kami cerita,akhirnya kami sampai ke tujuan.
                   “dek..kamu mau beli apa..???”
                   “terserah deh,makanan juga boleh”
             Kemudian aku mencari makanan ringan untuk sang pujaan hati.aku membeli beberapa makanan dan langsung pulang ke kos.sampai saat ini,aku tak pernah merasa boring.walaupun pekerjaan ku menumpuk.
             Sesampaiku di kos,aku menyalakan TV dan mencari film.aku duduk di depan tv bersama rima.
                   “bang…mau makan martabak ngga’??
                   “boleh…yuk pergi”
                   “biar ade’ aja bang sendiri…gak papa kok”
                   “ah jangan…ade’ kan baru seminggu di sini.
                   “gak apa apa kok bang.abang nonton aja,biar ade’ beli martabak.yah”
                   “ok.”
             Ia pun pergi meninggalkan kos untuk membeli maartabak.rasa cemas dan khawatir menggeluti fikiranku,aku takut kalo terjadi apa-apa sama Rima.ya allah,lindungilah dia.sejam berlalu.aku sangat khawatir.karena sudah sejam dia belum pulang.aku menelfonnya,namun tak aktif.berkali-kali aku menelponnya namun tak ada jawaban.aku kelua dari kos,dan aku melihat ada bungkusan martabak di kantong itu.aku sangat menyesal karena telah membiarkan Rima jalan sendiri.aku sangat menyesal,sungguh sangat menyesal.aku tak tahu harus berbuat apa lagi.aku pun masuk ke kamar dan tidur.
             Sudah berbulan-bulan Rima tak kunjung pulang.aku seperti orang yang sangat bodoh di muka bumi ini.seperti orang yang tak berguna.sungguh aku sangat menyesal.aku mengambil fotonya.aku menciumi fotonya yang masih aku simpan.bang…jangan khawatir,aku selalu ada di sisi abangI.foto itu berkata padaku.aku sangat kaget,barru kali ini aku berbicara dengan foto.”kringgggg”hpku bunyi.ada sms masuk.aku melihat di monitornya,dan ternyata yang mengirimkan sms itu rima.bang….minggu depan ade’ mau ke Jakarta.ade’ mau bertemu dengan abnag.sudah sangat rindu.hah,kenapa dia mengirim pessan begini padaku.bukannya di sudah lam tinggal bersamaku dan menghilang entah kemana.terus,siapa yang selama ini aku panggil ade’?.siapa yang sering aku ajak ngobrol?,siapa yang sering aku membelainya dengan penuh kasih sayang?.apakh ini hanya imajinasiku saja,atau bagaimana.sungguh,aku seperti orang gila.
             “ade,maafkan abang yahh….”        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar